Manfaat Kesehatan Baik Yang Ada di Sup Miso

Bagi Anda yang sering mengunjungi restoran Jepang, sup miso atau sup miso tentu sudah tidak asing lagi bagi Anda. Sup ini memang sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari masakan Jepang. Namun tahukah Anda bahwa selain rasanya yang lezat, sup ini juga memiliki manfaat kesehatan bagi tubuh jika dikonsumsi secara rutin?

Manfaat kesehatan dari sup miso

Sup miso adalah salah satu makanan yang sudah menjadi menu sehari-hari orang Jepang. Sup ini dibuat dengan miso sebagai dasarnya dan memiliki rasa gurih dan asin. Miso sendiri adalah sejenis pasta yang terbuat dari kedelai yang difermentasi dan ditambahkan garam serta bakteri yang sering disebut sebagai koji oleh orang Jepang.
Mengkonsumsi sup miso ada manfaat seperti:

Tingkatkan Kekebalan

Miso ada kandungan probiotik yang peran mikroba di usus menangkal perkembangan bakteri jahat. Plus, probiotik dalam miso melindungi Anda dari risiko sakit dan membantu Anda pulih lebih cepat jika Anda demam.

Melindungi sistem pencernaan

Ada triliunan bakteri baik dan jahat di dalam tubuh kita. Bakteri baik melindungi sistem pencernaan Anda dari racun yang dapat menyebabkan penyakit. Bakteri baik ini juga mengurangi risiko diare dan kembung.

Miso mengandung bakteri baik A. oryzae yang terbukti membantu mengatasi beberapa penyakit yang berhubungan dengan peradangan pada organ pencernaan.

Kaya nutrisi

Miso mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan tubuh, seperti vitamin B, fosfor, vitamin K dan juga kaya akan protein nabati. Mengkonsumsi miso secara teratur akan memberi Anda nutrisi yang dibutuhkan ini.

Menurunkan kadar kolesterol

Kolesterol tinggi sering menjadi pemicu pembekuan darah dan stroke. Oleh karena itu, menjaga kadar kolesterol jahat tetap rendah adalah salah satu cara untuk mencegah penyakit tersebut. Untungnya, Anda bisa melakukannya dengan makan miso. Sebuah penelitian di Jepang menunjukkan bahwa miso dapat menurunkan kadar kolesterol.

Berpotensi mencegah kanker payudara

Kedelai memiliki kandungan isoflavon yang tinggi. Hal ini diduga dapat mengurangi laju pertumbuhan sel kanker payudara. Beberapa peneliti di Jepang telah meneliti manfaat isoflavon berperan dalam kanker payudara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita usia 40 hingga 59 tahun, hanya beberapa yang terkena kanker payudara 10 tahun setelah penelitian dimulai.